Pemeriksaan

Pemeriksaan Serologi Torch (TOKSOPLASMOSIS RUBELLA CYTOMEGALOVIRUS HERVES SIMPLEKS)

Pemeriksaan Serologi Torch (TOKSOPLASMOSIS RUBELLA CYTOMEGALOVIRUS HERVES SIMPLEKS)

TOKSOPLASMOSIS Pada Ibu Hamil
Toksoplasmosis merupakan salah satu penyakit infeksi yang banyak mengenai manusia dan hewan (kucing, burung) yang disebabkan Toxoplasma gondii. Toxoplasmosis pada wanita hamil dapat menyebabkan cacat kongenital (bawaan lahir) pada bayi dan abortus. Infeksi toksoplasma umumnya tanpa atau dengan gejala gejala yang ringan seperti penyakit umumnya (demam, ringan, lesu, mual, pembesaran kelenjar geah bening). Hal inilah yang menyebabkan diagnosis toksoplasmosis umumnya terabaikan dalam praktek dokter sehari-hari. Bila penyakit ini mengenai wanita hamil dalam usia kehamilan trisemester (tiga bulan pertama) dapat menyebabkan abortus, lahir prematur, lahir mati, dan cacat kngenital/bawaan pada bayi seperti hidrosefalus (kepala membesar), anensecfalus (tanpa kepala), tuli dan kelainan pada mata. Di Amerika ribuan bayi lahir setiap tahun dengan toksoplasmosis kongenital karena ibunya terkena infeksi toxoplasma gondii semasa hamil. Prevalensi zat anti tToxoplasma gondii pada wanita hamil di RS Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta menyebabkan 67,8% abortus. Bilaa seorang ibu hamil terkena Toxoplasmosis maka reiko terjadinya Toksoplasmosis Kongenital pada bayi yang dikandungnya berkisar antara 30-40%

Diagnose Klinis
Diagnosa secara klinis sulit ditegakkan karena gejala klinisnya tidak spesifik. Hingga saat ini metode diagnostik yang lazim digunakan adalah pemeriksaan serologis karena pemeriksaan tersebut relatif paling mudah dilakukan dengan memeriksa zat anti IgM dan IgG Toxoplasma gondii. Dengan memeriksa titer antibodi kelas IgM dan IgG kita akan mengetahui apakah seseorang sedang infeksi akut, rentan atau imun/kebal terhadap toksoplasmosis. Hampir 100% kasus toksoplasmosis kongenital pada bayi dari ibu yang mengalami infeksi primer pada kehamilan. Dari berbagai hasil penelitian juga disimpulkan bahwa penyebab keguguran spontan terbesar adalah infeksi toxoplasma gondii (toksoplasmosis). Berdasarkan data-data yang ada bahwa angka ibu yang beresiko terkena infeksi toksoplasma ini sangat besar. Dampak klinis dari infeksi ini khususnya pada janin sangat merugikan baik materi maupun moril kaena infeksi ini terkadang tanpa gejala, pemeriksaan berkala/skrining pada ibu hamil perlu dilakukan agar tindakan antisipasi dapat dilakukan sedini mungkin. Didunia ini tidak ada orang ta menginginkan anaknya lahir dalam keadaan cacat baik secar fisik/jasmani atau rohani/jiwa melainkan yang diharapkan adalah anaknya dilahirkan sehat/normal jasmani dan rohani.

RUBELLA
Rubella adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus rubella. Penyakit ini biasanya diderita pada masa anak-anak dan sifatnya ringan serta akan sembuh sendiri. Bila infeksi terjadi pada saat wanita hamil dapat meimbulkan infeksi intra uterin dan dapat mengakibatkan abortus, kematian janin, lahir dengan berat badan rendah atau dengan berbagai cacat lainnya. Makin dini terjadi infeksi pada kehamilan, makin besar resiko terjadinya kelainan kongeital pada bayi yang dikandungnya.

Diagnosis
Banyak infeksi virus yang memberikan gejala klinis menyerupai Rubella sedang infeksi Rubella sendiri menimbulkan gejala klinis yang tidak khas. Sehingga mengeakkan diagnosis Rubella hanya berdasarkan gejala klinis saja sangat sulit dan memerlukan konfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium.
Dua pemeriksaan yang berguna unutk konfirmasi yaitu isolasi virus dan pemeriksaan serologis. Isologis virs sangat sulit sedang pemeriksaan serologis lebih mudah dengan adanya diagnosis yang tinggi.
Infeksi Rubella akan menyebabkan tubuh membentuk berbagai jenis antibodi seperti IgM, IgA, IgG, IgD, dan IgE. Tetapi untuk diagnosis serologis yang dicari adalah antibodi kelas IgM unutk infeksi akut dan IgG unutk mengetahui daya imunitas seseorang. Antibodi kelas IgM mulai dibentuk pada saat timbul ruam dan mencapai puncaknya dalam 10 hari, kemudian menghilang setelah 50 hari. Antibodi kelas IgG dibentuk lebih lambat namun kadarnya akan meningkat dengan cepat dalam waktu 1-2 minggu dan menetap sampai beberapa tahun.
Untuk konfirmasi infeksi akut Rubella dengan pemeriksaan serologis, diperlukan 2 bahan pemeriksaan serum penderita yang diambil dengan selang waktu 10 hari atau lebih. Bila terdapat kenaikan titer 4 kali atau lebih maka dapat dipastikan telah terjadi infeksi akut Rubella. Untuk konfirmasi infeksi intra uterin diperlukan pemeriksaan secara serial dengan selang waktu 3 bulan selama 1 tahun terhadap bayi yang baru dilahirkan. Bila titer antibodi menetap atau bahkan meninggi maka dapat dipastikan telah terjadi infeksi intra uterin. Unutk menila keberhasilan imunisasi dilakukan dengan mengambil 2 spesimen serum dengan selang waktu 4 minggu. Jika terjadi kenaikan titer berarti imunisasi berhasil dan telah timbul kekebalan. Imunisasi biasanya diberikan pada usia remaja atau pada saat seorang wanita akan menikah. Bila wanita tersebut telah menikah maka imunisasi sebaiknya diberikan sebelum terjadi kehamilan. Tentu imunisasi ini dilakukan setelah terbukti wanita tersebut tidak memiliki kekebalan terhadap rubella
Kumalawati J dalam peneliatiannya terhadap wanita hamil di RSCM pada tahun 1988 membuktikan adanya kekebalan terhadp Rubella sebesar 58,3% pada kelompok usia 21-40 tahun. Diluar negeri prevalensinya jauh lebih tinggi

CYTOMEGALOVIRUS
Cytomegalovirus (CMV) adalah suatu virus DNA yang termasuk kelompok virus herpes dan tersebar hampir di seluruh dunia. Infeksi CMV pada manusia sangat umum terjadi dengan gejala klinik seperti penyakit infeksi umumnya. Reaktivitas infeksi primer dapat terjadi pada masa kehamilan dan mengakibatkan transmisi virus. Infeksi dapat pula melalui kontak sexual atau melalui tranfusi darah terutama komponen leukosit, karena diketahui CMV sering berdiam di leukosit. Pada anak dengan resiko tinggi (anak infeksi CMV kongenital) dan pada individu dengan gangguan immunitas, infeksi CMV dapat menjadi sangat berat bahkan mematikan. Infeksi CMV diduga dapat menyebabkan Hepatitis C pada penderita pasca transfusi. Penelitian Laksman pada tahun 1988 membuktikan pravalensi total terhadap CMV pada penderita Hepatitis C adalah 92,6% sedang pada kelompok kontrol 79,6%.

Diagnosis
Diagnosis berdasarkan gejala klinis sulit sekali, maka diagnosis infeksi CMV dapat ditegakkan dengan isolasi virus dan pemeriksaan serologis terhadap antibodi penderita. Isolasi virus sulit dikerjakan maka pemeriksaan serologis sangat bermanfaat dalam usaha mengakkan diagnosis infeksi CMV. Penentuan adanya antibodi kelas IgM terhadap CMV dan pemantauan kenaikan titer sebanyak 4 kali atau lebih dari antibodi ini sangat berperan dalam menentukan adanya infksi akut. Anti CMV IgM mulai terdeteksii pada hari ke-9 dan bertahan maksimal 4 bulan. Antibod IgG bertahan unutk waktu yang lebih lama.
Dikenal beberapa cara pemeriksaan unutk menentukan antibodi terhadap CMV dalam serum yaitu uji fiksasi komplemen, immunofluoresensi antibodi indirect. Elisa dan radio immuniassy (RIA) cara RIA sangat spesifik dan sensitif namun memerlukan peralatan khusus dan juga mengandung bahaya radioaktif. Kini teknik pemeriksaan cara Elisa banyak dilakukan karena spesifitas dan sensitifitas mendeteksi RIA. Selain itu cara Elisa tidak menunjukkan adanya reaksi silang dengan kelompok virus herpes lainnya.

HERVES SIMPLEKS
Virus Herpes Simpleks (HVS) termasuk kelompok virus herpes yang paling seeing menyebabkan infeksi pada manusia. Dua jenis virus herpes yang sering menyulitkan manusia ialah virus herpes simpleks tipe 1(HVS1) dan tipe 2 (HVS2). HVS-2 sering menimbulkan infeksi pada neonatus karena lokasi virus ini umumnya terdapat pada jalan lahir.
Isolasi virus sulit dilakukan maka cara deteksi yang mudah secara serologis unutk mengetahui jenis masing-masing virus dan status imunologis penderita.

Gambaran Penyakit
Gejala akiba infeksi virus herpes ini seperti gejala penyakit infeksi umumnya. Secara klinis HVS1 menimbulkan infeksi primer pada daerah non genital sedang infeksi HVS2 umumnya melalui hubungan sexual sehingga prevalensi tertinggi adalah pada masa pubertasdan dewasa muda karena aktifitas sexual tinggi.
Ada wanita infeksi HVS2 berupa vesikel pada mukosa labia dan vagina. Pada pria terdapat didaerah genital dan kadang sebagai uretritis dengan sekret encer. Masalhnya akan timbul bila wanita hamil terkena infeksi genital oleh virus ini. Hampir 40 sampai 60% bayi yang dilahirkan akan mengalami infeksi berat sampai cacat. Sectio caesarea merupakan suatu alternatif untuk menghindarkan penularan virus herpes ke bayi.

Diagnosis
Sebenarnya diagnosis infeksi virus herpes mudah dilakukan dengan menemukan vesikel pada predileksi tertentu. Isolasi virus dari lesi aktif jarang dilakukan karena sulit dan mahal. Dengan pemeriksaan serologis dapat dilakukan deteksii antibodi sehingga sangat menunjang diagnosis penyakit serta sifat imunitas seseorang. Antibodi IgM akan timul pada hari ke-7 samapai hari ke-10 setelah infeksi primer timbul dan mencapai titer maksimal dalam waktu 2-3 minggu, lalu kadarnya menurun sampai tidak terdeteksi lagi setelah 3 bulan. Ditemukannya antibodi IgM berarti infeksi sedang berlangsung akut. Pada wanita hamil antibodi IgM tinggi dalam serum bayi berarti telah terjadi infeksi kongenital

Kesimpulan
Kelompok penyakit Toxoplasmosis, Rubella, Cytomegalovirus dan Herper merupakan penyakit yang bersifat kosmolpolit, terbukti dengan prevalensi penyakit yng tinggi di berbagai negara. Gejala klinis yang menyerupai infeksi pada umumnya sering tidak terdiagnosis oleh dokter padahal akibat yang ditimbulkan oleh kelompok penyakit ini amat berbahaya dan merugikan. Deteksi antibodi IgM dan IgG amat menunjang diagnosis dan status immunitas seseorang. Teknik pelaksanaannya mudah dan manfaatnya besar.

Logo Laboratorium Klinik Medika

Laboratorium Klinik Medika didirikan pada tahun 1999 oleh Yasril,Ama dan dr. Immanuel Sitepu,SpPK karena mempunyai tujuan dan keinginan yang sama, yaitu untuk membangun laboratorium yang memiliki diagnosis yang tepat dan memberikan pengarahan secara jelas kepada pasien.

Icon Clock
Jadwal Layanan

Buka 24 Jam

Icon Location
Alamat

Jl. Jendral Sudirman No. 25D,
Provinsi Jambi, Kota Jambi
(Simpang Jelutung)

Icon Phone
Nomor Telepon

(0741)23685

0853-7813-0244