Pemahaman Penyakit
Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh terganggunya aliran darah dari pembuluh darah jantung sehingga otot jantung yang diperdarahinya kekurangan darah dengan segala manifestasi kliniknya, tergantung dari berat ringannya sumbaran. PJK adalah salah satu dari berbagai jenis penyakit jantung. Penyakit jantung lainnya antara lain penyakit jantung rematik, penyakit jantung bawaan, kardiomiopati, dan lain-lain. PJK mempunyai arti penting karena rata-rata menyerang mereka yang berusia 40 tahun keatas. Pada usia itu seseorang sedang puncak kariernya.
Dalam 15 tahun terakhir, terjadi peningkatan kematian yang disebabkan PJK, dari penyebab kematian nomor 11 menjadi nomor 6, kemudian menjadi nomor 1 khususnya pada orang dewasa. PJK adalah penyakit jantung yang disebabkan oleh banyak faktor. Faktor tersebut antara lain menyebabkan aterosklerosis seperti hipertensi, hiperkolesterolemia, hiperlipidemia, hiperurisemia dan hiperglikemia. Faktor yang lain yang mempengaruhi adalah gaya hidup seperti alkoholism, merokok, tidak berolah raga, kegemukan, dan pengaruh psikososial. Faktor resiko yang lain adalh genetik (turunan), umur, jenis kelamin,oral kontrasepsi, dan kepribadian tipe A
Pada penderita hipertensi akan terjadi aterosklerosis dan arteriskerosis sehingga akan mempercepat terjadinya PJK. Kadar serum kolesterol diatas 240 mg/dl sangat mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah.
Orang yang tidak melakukan olah raga mempunyai kecendurangan sebear 20% untuk menderita PJK. Obesitas/kegemukan ada hubungannya dengan lemak tubuh. Orang dengan obese/gemuk mempunyai resiko lebih tinggi untuk terkena PJK. Wanita-wanita yang menggunakan oral kontrasepsi mempunyai resiko dua kali lebih besar unutk terkena pjk. Iklim juga merupakan faktor resiko terjadinya PJK yang juga berhubungan dengan kebiasaan minum kopi, alkohol unutk menghangatkan badan pada cuaca dingin. Terjadinya PJK biaanya didahului oleh aterosklerosis yaitu penbalan dan pengerasan dinding pembuluh darah arteri koroner/jantung. Manifestasi klinik PJK berdasarkanFramingham bervariasi sebagai berikut :
1. tidak ada gejala
2. angina pektoris/ perasaan tidak enak di dada stabil atau tidak stabil
3. akut infark miokard
4. gangguan irama jantung
5. payah jantung
6. kematian mendadak
Gejala utama PJK adalah nyeri dada atau rasa tidak enak di dada. Nyeri dada tentu banyak penyebabnya. Nyeri dada yang spesifik karena PJK adalah yang disebut angina pektoris. Ciri khas dari rasa tidak nyaman didada ini dicetuskan oleh peningkatan aktifitas fisik dan segera hilang bila sudah beristirahat ada beberapa faktor resiko yang dapat mempercepat timbulnya penebalan dan pengerasan dinding pembuluh darah antara lain :
1. hipertensi
Hipertensi yang stabil atau tidak, sistolik atau diastolik sangat berpengaruh pada terjadinya PJK. Angka kesakitan dan angka kematian sangat meningkat seiring dengan peningkatan tekanan darah. Di indonesia. Hipertensi ( tekanan darah tinggi ) merupakan faktor resiko penting untuk terjadinya PJK. Orang menderita hiprtensi kemungkinan untuk terkena PJK. Sebesar 3 kali. Selain PJK, hipertensi juga merupakan faktor resiko terjadinya stroke.
2. Hiperkolesterolemis
Terjadinya PJK sangat dipengaruhi oleh kadar kolesterol dalam darah, terutama kolesterol LDL (Low density Lipoprotein) yang sangat aterogenik. Nilai LDL yang diharapkan dibawah 130 mg%. jika berkisar antara 130-135 mg% mempunyai resiko sedang dan jika lebih dari 150 mg% berarti resiko tinggi. HDL kolesterol berperan melindungi jantung karena perannya mengangkut kolesterol dari jaringan ke hati, untuk selanjutnya di keluarkan di usus halus. Penelitian memperlihatkan bahwa orang yang menderita hiperkolesterolemia mempunyai 2,54 kali untuk penderita PJK.
3. Diabetes Melitus (kencinga manis)
Penderita dengan Diabetes Melitus dan Glukosa intolerans mempunyai resikotinggi untuk menjadi PJK sebanyak 2 kali lebih besar. Pada Diabetes terjadi kelainan metabolisme yang disebabkan oleh hiperglikemia. Pada penderita diabetes melitus terjadi percepatan ateroskerosis dan 75-80% kematian penderita diabetes melitus disebabkan oleh makroangiopati terutama yang terjadi pada jantung yaitu PJK. Yang perlu diingat pada penderita diabetes melitus adalah hampir selalu disertai displidemia yang ditandai dengan tingginnya kada trigliserid plasma, kolesterol total, dan LDL
4. Hiperurisemia
Hiperurisemia juga dapat menyebabkan aterogenik secara tidak langsung dan efeknya seringkali terlihat bila dibarengi dengan hipertensi, hiperlipidemia dan obesitas/kegemukan. Gout arterititis merupkan faktor yang