Pemahaman Penyakit
Diabetes Melitus

Diabetes Melitus (DM) merupakan suatu penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah yang melebihi dari normal. Apabila dibiarkan tak terkendali, penyakit ini akan menimbulkan penyakit yang berakibat fatal, termasuk penyakit jantung, ginjal, kebutaan, dan amputasi. Kadar glukosa darah yang tinggi disebabkan kekurangan sejenis hormon yaitu hormon insulin. Bila kekurangan insulin makan glukosa darah tidak dapat dibakar menjadi tenaga yang selanjutnya dibawa oleh aliran darah dan terbuang melalui urine (air seni). Menurut berbagai penelitian yang telah dilakukan tingkat kekeraan DM di Indonesia adalah sekitar 1,2-2.3% dari penduduk berusia diatas 15 tahun. Diagnosis secara dini (pemeriksaan laboratorium) adalah satu-satunnya cara unutk mengendalikan penyakit menahun ini. Diabetes melitus dapat menyerang warga segala lapisan umur dan sosial ekonomi.
Bagaimana DM dapat diketahui :
DM dapat didiagnosa berdasarkan pemeriksaan kadar glukosa darah seseorang yang bisa dilakukan dengan memeriksakannya secara laboratorium. Diabetes Melitus dapat diketahui dengan tanda-tanda haus yang hebat, sering kencing, penurunan berat badan, kadang-kadang tak sadarkan diri. Keluhan lain juga dapat timbul seperti kesemutan, gatal-gatal, mata kabur dan impotensia pada pria.
Kapan seseorang dikatakan DM?
Seseorang dikatakan mengidap DM bila Kadar glukosa darah sewaktunya >= 200 mg/dl. Atau kadar glukosa darah puasanya >= 126 mg/dl.
Bagaimana pendrita DM dapat dikendalikan?
Untuk dapat mencegah terjadinya komplikasi yang menahun diperlukan pengendalian M yang baik. DM terkendali baik tidaknya bukan hanya kadar glukosa darah saja yang baik tetapi harus menyeluruh yaitu ; kadar glukosa darah, kadar lipid/lemak darah (kolesterol total, LDL, kolesterol HDL, Trigliserida), Hb A1 c(%), Status gizi dan tekanan darah.
Tujuan Pengelolaan penderita DM
Jangka pendek : menghilangkan keluhan/gejala DM dan mempertahankan rasa nyaman dan sehat
Jangka panjang : mencegah penyaakit yang diakibatkan DM dengan tujuan akhir menurunkan angka kesakitan dan kematian DM.
Pilar utama pengelolaan DM
1. Penyuluhan
2. Perencanaan makanan
3. Latihan jasmani
4. Obat yang berkhasiat untuk menurunkan glukosa darah
Jenis pemeriksaan laboratorium sebagai penunjang untuk mengontrol DM adalah :
Kadar Hb, Lekosit, LED, Hitung jenis Lekosit, Glukosa Darah puasa dan sesudah makan, urin rutin, Albumin, Ureum, Kreatinin, SGPT, Lipid (koleterol Total, Kolesterol HDL, LDL, Trigliserida), Albumin urine kuantitif 24 jam dan Hb A1 C.
Pemeriksaan yang perlu dilakkan secara berkala :
1. Menurut kebutuhan : pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dan 2 jam sesudah makan
2. Tiap tiga bulan Hb A1 C
3. Tiap tahun : albumin Urin, Sedimen Urin, Kreatinin, Lipid, SGPT
Kendati tak bisa disembuhkan penderita DM bisa hidup secara normal. Caranya dengan melakukan kontrol glukosa darah di laboratorium, diet dan olahraga teratur.
Pemeriksaan Laboratorium yang berhubungan dengan DM sangat dianjurkan bagi seseorang bila :
1. Usia diatas 40 tahun
2. Kegemukan dan tekanan darah tinggi
3. Keluarga ada yang diabetes
4. Mempunyai kolesterol tinggi dan trigliserida yang tinggi
5. Pernah diabetes waktu hamil
6. Adanya menunjukkan gejala klinis DM
7. Memantau hasil diet dan pengobatan
8. Mendeteksi awal adanya komplikasi diabetes